BATU OPAL SEBAGAI KOLOID


Batu opal mempunyai nilai keras. Batu opal menunjukkan sifat optis yang muncul dari koloid yang tersuspensi dalam silikondioksida padat. Komposisinya agak sederhana yaitu silikondioksida padat dan air dimana air terdispersi pada pendispersi silikondioksida padat, yang bisa dikatakan sebagai koloid emulsi padat. Komposisi dari batu opal adalah air (3-10% bahkan ada yang sampai 20%) maka dalam mengguna-
kan batu opal ini harus hati-hati, jangan biarkan batu ini menjadi terlalu kering karena akan mudah retak, juga jangan terbentur terlalu keras.
Permainan warna pada permata opal disebabkan oleh butiran-butiran halus silica yang tersusun sangat rapi dan berfungsi membelokkan cahaya serta memancarkannya, sehingga menyebabkan warna-warna pelangi bermunculan saat dilihat dari sudut berbeda.
Terdapat beberapa jenis opal yang dikenal seperti:
1. Opal biasa (common opal): Opal yang tidak menunjukkan permainan warna sama sekali.
2. Opal putih (white opal): opal berwarna putih, abu-abu, putih susu, hanya memiliki sedikit permainan warna atau tidak ada sama sekali.
3. Opal hitam (black opal): opal berwarna agak gelap kehitaman atau kecokelatan dengan permainan warna, sehingga membuatnya lebih kontras.
4. Boulder opal: opal yang masih menempel pada batuan.
5. Matrix opal: opal yang masih menempel pada batuan sebagai garis atau bercak-bercak warna.
6. Fire opal: opal tembus pandang atau sedikit tembus pandang berwarna merah, oranye, kuning atau kecoklatan dengan sedikit permainan warna atau tidak ada sama sekali.

3 komentar:

rhuroh mengatakan...

temaan..batu opal itu penggunaannya untuk apa?oia, td d artikelnya ada kalimat batu opal memiliki nilai keras, maksudnya apa y?

reee mengatakan...

setahuku bisa dipke untuk mata cincin
maksudnya fisiknya itu keras... hehehe

Quarter mengatakan...

like this...

Posting Komentar